Kamis, 19 Februari 2009

Gak sengaja Ketemu Cerpen


Pagi ini ditengah-tangah kesibukanku di kantor iseng-iseng buka file di Laptop...eh ternyata ada file yang mencurigakan bertuliskan KAZE...aku sih sudah curiga bahwa itu pasti kerjaan adikku yang paling kecil, karena beliau sangat keranjingan dengan Bahasa jepang...tentunya KAZE adalah istilah dari Jepang batinku....setelah dibuka ternyata filenya berisi cerita pendek yang pada dasarnya sih menceritakan mengenai dirinya selain penyakit yang diderita dalam cerita kaze namun dengan penokohan orang lain...hahahaa...lucu juga nih kalau di posting didalam blog pikirku....makanya hari ini cerita KAZE turut meramaikan...selamat menikmati ya tapi..keliatanya belum kelar tuh...tapi GPP deh!!!!

“kaze”






“pertemuanku dengan angin”
By: anggi black













Waktu itu, hari senin. Matahari pagi menyinari rerumputan yang masih basah tertimpa embun. Cahayanya menerobos melalui celah-celah jendela kamarku. Sayangnya, hidupku tidak secerah matahari itu. Namaku nana, aku adalah siswi kelas satu SMU di medan. Karakteristikku? Hmmm… kulitku berwarna sawo busuk, rambut pendek, IQ dibawah 100 alias “bodoh”. Ah.. maaf bicara ngelantur ya?..... (hehe..)
Sejak setahun yang lalu, dokter memfonis kalau aku menderita gagal ginjal. Setiap minggu aku harus bolak-balik RS untuk mencuci darah. Sekarang hidupku tergantung pada darah.. jika stok darah habis disitu juga umurku berakhir ( kayak nyamuk ya..). terkadang aku merasa bersalah pada orang tua ku. Mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk menyambung hidup putri mereka yang tak berguna ini.
Aku baru pindah kekota ini sejak seminggu yang lalu. Jadi, disekolah aku belum memiliki banyak teman, walaupun begitu aku tidak peduli. Meski ragaku hidup tetapi jiwaku sudah lama mati. Begitulah ibarat nya.
Angin berhembus dengan lembut ketika ujung kakiku mulai menapakkan dirinya kegerbang sekolah. Poni ku sedikit kusut karena angin tadi. Ketika tangah sibuk merapikan poni ku, mataku tidak sengaja melihat kearah parkiran yang dihiasi dengan kendaraan sepeda motor siswa. Diujung parkiran terlihat sebuah sepeda gunung berwarna hitam yang digarisi dengan les berwarna biru. Aku sedikit kagum.. di zaman sekarang masih ada siswa yang mau naik sepeda kesekolah tanpa ada rasa malu. Wah….. andai semua siswa bisa begitu (kecuali yang rumahnya jauh…)
“huaaaaaaaaah!!!!…. Aku gak ngerti!!!!”,. teriakku dalam hati. AKU BENCI PELAJARAN EXACT!!!. Semua yang diterangkan oleh guru tidak ada yang masuk keotakku. Mungkin otak kiriku tak diberkahi tuhan. lain halnya dengan otak kanan ku. Aku di berkahi keahlian menggambar.. setidaknya kan ada keahlian, walaupun Cuma menggambar…Karena itulah aku bercita-cita menjadi seorang komikus yang handal. Tetapi terkadang ketika mengingat kembali penyakit yang kuderita, semua cita-cita dan mimpiku sirna hilang entah kemana.
APAA??!!... tolong jangan singgung mengenai pacar!!!. Sekarang aku tidak memiliki seseorang yang special di hatiku. Entahlah…. Aku.. bingung…
Suara langkah ku terdengar sayup-sayup. Koridor-koridor sekolah mulai sepi, yang terdengar hanyalah suara langkahku dan teriakan-teriakan anak basket yang ada di lapangan. Melihat mereka berolahraga dan berlari-lari dengan ceria membuatku iri.. untuk menenangkan pikiran aku perlu tempat sepi untuk merenungi nasib. Tetapi dimana?? “ OH.. ATAP SEKOLAH “ teriakku. sekejap aku berlari dengan cepat keatap sekolah. (SYUUUUUUUNG)
Dengan bersemangat aku membuka pintu atap. “ceklek…”. Ternyata atap merupakan tempat yang tepat untuk menyendiri!. Disini udaranya sangat segar, pemandangannya indah.. lalu langitnya.. rasanya seperti lautan biru yang ada di atas kepala.. aku berjalan dengan gembiranya tapi tiba-tiba langkahku terhenti. Dibawah kakiku ada seorang siswa. Ya ampuun LAKI-LAKI!!! Akupun mulai bingung “Pria ini sedang tidur atau sudah mati??”

Dilihat dari posisinya yang telungkup diatas Koran seperti yang ada di tkp polisi aku yakin pria ini sudah mati!!. Jalan-jalan keatapku malah jadi kacau. Bukannya menemukan kesenangan tapi menemukan mayat.. bisa-bisa nanti malah aku yang di tuduh membunuhnya!(HIIIIYYY). Untuk memastikannya aku mematahkan ranting pohon yang ada disebelahku dan menyentuh pria itu menggunakan ujung ranting tersebut.
“ tuk,tuk,tuk” sudah kusenggol beberapa kali tetapi tetap tidak bergerak. “ini gawaaaaat”, pikirku. Selang beberapa detik pria itu berteriak.. “GYAAAAAAAA!!” sontak aku terkejut karena baru saja melihat mummy fir’aun yang bangkit karena mantra hitam.
“haaaaaaaaah… mimpi ya..?”, gumam pria itu. Kemudian dia melongo kearahku yang kaget setengah mati. “ ah.. maaf-maaf kamu kaget ya.. maaf ya. Aku memang sering tidur diatap”, celetuknya. Melihat diriku yang masih terpaku karena kaget dia tersenyum lalu mengeluarkan minuman cola yang masih dingin dari dalam ranselnya. Disodorkannya minuman itu kedepan mukaku sembari tersenyum dan berkata,” ambillah, ini hadiah”.
Pria ini berambut coklat kepirangan, kulitnya putih bersih(beda denganku), matanya sedikit cipit, tubuhnya jangkung dan matanya berwarna coklat tua, pertama kali aku melihat pria yang seperti itu. Melihat ciri-cirinya itu membuatku spontan bertanya,”bukan orang Indonesia asli ya?”. Sambil membuka kaleng kola milikknya ia menjawab,”hmm ya. Ayahku orang jepang ibuku orang Indonesia. Hey, sepertinya aku gak pernah ngeliat kamu deh. Anak baru ya?”

Aku mengangguk pelan. Sejenak suasana menjadi hening lalu pria itu bertanya,” kamu ..suka angin?”. Pertanyaan itu cukup aneh untuk dua orang yang baru bertemu tetapi tetap kujawab untuk mencairkan suasana,”ya.. sedikit”. Suasana kembali menghening, pria itu menutup matanya, rambutnya yang acak-acakan tertiup angin, lalu ia berkata,”gitu ya, kalau aku suka sekali.. jika sedang bosan aku sering keatap sekolah untuk menikmati angin..”
“apa kamu sedang dalam masalah?..”, tanyaku ingin tahu. Angin bertiup agak lebih kencang sehingga menerbangkan beberapa daun yang sudah kering. “ bukan masalah yang besar.. sekarang sudah hilang ketiup angin”, jawabnya dengan tersenyum. Nampaknya pria ini suka sekali tersenyum. Tanpa disadari percakapan kami menjadi sangat panjang.
“ah.. maaf tidak sopan, namaku kaze salam kenal. Namamu?”, tanyanya. Nama yang cukup aneh menurutku . Dengan terbata-bata aku mencoba mengikuti dialeg bahasanya,” a..aku nana. Sa.. salam kenal juga”. Dalam sehari kami menjadi cukup akrab. Kaze banyak bercerita tentang ibu dan ayahnya. Ternyata sepeda dibawah sana milik kaze! Akupun tak lupa menyampaikan pujian kepada kaze. Berbincang dengan kaze sangat menyenangkan, aku berharap kami dapat menjadi teman baik.






Esoknya , pada jam istirahat aku menyempatkan diri keatap untuk menyerahkan beberapa buku untuk kaze. Yaitu buku mengenai bagaimana terbentuknya angin, berbagai mitos tentang angin, serta cerita-cerita fiksi bertemakan angin. “ini semua untukku?”, tanyanya. “ya.. karena kaze sangat suka “kaze” kan? Tadi aku pinjamkan dari perpustakaan”, jawabku. “hee.. sudah tahu arti namaku ya?”, tanyanya dengan nada meledek. “tentu saja!, tadi kucari di kamus bahasa jepang”, jawabku lantang.
Ia mulai merogoh ranselnya. Kemudian mengeluarkan kola lagi dan memberikannya padaku sebagai hadiah. Aku rasa pria ini mencintai angin dan kola. Sampai-sampai isi tasnya bukan buku mata pelajaran tetapi berbagai macam snack dan kola. “ anu kaze.. aku sih senang saja dikasih kola. tapi, minum-minuman seperti ini setiap hari kan tidak baik untuk kesehatan?”,tanyaku cemas.
“ benar juga ya.. tapi menurutku, kalau suka ya tidak masalah.. nikmati saja apa yang kita suka selagi kita masih hidup… begitulah prinsipku”, jawabnya dengan ceria. Aku iri dengan keceriaannya kaze. Andai aku bisa mendapatkan sedikit saja rasa optimismenya. Bel tanda masuk pun berbunyi aku mengajak kaze untuk turun bersama. Tapi ia menolak. Katanya ia ingin tidur kebih lama lagi diatap. “aku benci pelajaran.. membuatku pusing! Lebih baik kau saja yang turun dan belajar dengan rajin agar pintar” katanya dengan nada malas.




Sepulangnya dari sekolah tidak sengaja aku mendengar pembicaraan kedua orang tuaku. Mereka berdebat mengenai biaya pencucian darahku. Selama ini ayah dan ibuku telah banting tulang mencari uang. Aku tidak tega mendengar mereka berdebat dan bertengkar seperti itu hanya demi aku.
Ginjal kedua orang tuaku tidak ada yang cocok dengan ukuran ginjalku. Sedangkan untuk membeli ginjal yang pas dibutuhkan dana yang besar. Aku tidak sanggup bekerja paruh waktu. Kadaanku tidak memungkinkan. Hatiku mulai terasa perih lagi, mataku mulai menitikkan air nya. Tanpa sempat mengganti pakaian aku mencampakkan tasku dan berlari keluar rumah.
Bahkan ditengah jalan aku tidak berhenti menangis, semua orang yang lewat menatapku penuh heran. Bahkan banyak yang meledekku. Tetapi aku tidak perduli, aku tidak perduli apa-apa lagi.
Tiba-tiba dari belakang seseorang menyapaku, suara yang sangat ku kenal.”nana?”,sapanya. ia menatapku. Aku berusaha menyambunyikan wajahku yang berlinangan air mata. Entah mengapa ia menarik tanganku. Menyuruhku duduk di salah satu di restaurant fast food dan kembali lagi dengan membawa banyak sekali kentang goreng. Aku benar-benar tidak bisa menebak apa yang ada dibenak kaze. Semua gerakan dan tindakannya tidak bisa diduga.
“ayo bermain”, katanya dengan singkat. Dia ini apa bisa mengerti keadaan ku tidak sih? Orang lagi sedih malah diajak main.. sempat aku mengerutkan keningku dan menatapnya tajam. Dia malah tertawa sambil berkata,”permainan ini untuk menghibur tuan putri yang sedang sedih..”
Aku tetap menatapnya tanpa berkedip sedikitpun, namun ia malah semakin senang dan menjelaskan cara bermain dengan kentang goreng tersebut.”begini cara mainnya, kita suit gunting, batu, kertas yang kalah mulutnya disumpal sama kentang goreng dan gak boleh minum sedikit pun, gimana?”, tanyanya dengan semangat yang menggebu-gebu
Ia meraih tanganku, memaksa aku mengikuti permainan konyolnya. “GUNTING, BATU, KERTAS!!”. Kaze mengeluarkan gunting dan aku mengeluarkan batu (sebenarnya tidak sengaja..). “AKHHH!! Kalah..”, teriaknya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Dia pun membuka satu bungkus kentang goreng dan menyuruhku menyumpalkan sebanyak-banyaknya kemulutnya.
Akupun melakukannya, sontak aku cekikikan melihat kaze yg tadinya masih tampan tiba-tiba berubah menjadi seperti bekantan. Beberapa orang yang ada disana pun ikut geli melihatnya. Perlahan-lahan aku jadi menikmati permainan aneh ini. “ronde 2 GUNTING, BATU, KERTAS!!” daaaaan. a.. aku kalah. Giliran kaze balas dendam. Lama-kelamaan aku melupakan kesedihanku.
“ah kentang nya habis”, kataku. “yah apa boleh buat ayo temani aku ketempat lain!”, kaze menyeletuk, kemudian menarik lagi tanganku untuk yang kesekian kalinya. Menaikkan ku kesepedanya,lalu mengayuh nya dengan kencang. “Bobooh!! Aku bisa jatuuuh”, teriakku. Seperti biasa dia hanya tertawa, aku rasa kaze punya kelainan..
Tidak lama setelah itu kami tiba di sebuah toko yang tidak aku kenal. Kaze mengajakku masuk, seakan-akan toko tersebut adalah rumahnya. Di dalam toko tersebut banyak sekali permen-permen dan makanan manis lainnya. Melihatnya saja sudah bisa buat enek.. ketika melihat wajah kaze yang senyum-senyum sendiri melihat permen seperti anak umur 5 tahun yang diajak ibunya ke toko kue. Entah mengapa terasa nyaman.
Kaze mengambil banyak sekali gulali dan permen caramel tak lupa ketinggalan kola.. ia membayarnya dikasir. Lalu menyuruhku untuk membawa nya pulang. “eng..gak usah.. itu kan uang nya kaze aku jadi gak enak” aku menolaknya dengan lembut. “ ini hadiah “, katanya. “ karena aku minjemin buku ya.. gak usah..”,tolakku lagi. “bukan, karena mau main sama-sama malam ini”, jawabnya dengan polos
Aku tidak mengerti apa maksudnya, karena kaze terus memaksa terpaksa aku membawa makanan itu kerumah. Kaze adalah pria paling aneh yang pernah kutemui.

















Hari ini aku harus melakukan pencucian darah. Membosankan , setiap pergi kerumah sakit rasanya seperti semakin mendekati kematianku saja. Ketika proses

Minggu, 15 Februari 2009

TEGARLAH CALON BUAH HATIKU

Semakin mendekati 8 bulan masa kehamilan istriku tersayang, semakin dag dig dug rasanya…..maklumlah ini merupakan penantian untuk anak pertama, berbagai persiapan telah aku lakukan untuk menantikan kehadiran buah hati yang tercinta mulai dari popok…perlengkapan mandi…sampai kereta dorong yang akan ku pergunakan nantinya untuk jalan-jalan pagi bersama sang penyejuk mata………sampai nama untuk kusuma junior ini pun sudah aku persiapkan jauh-jauh hari sebelum produksinya aku lakukan ^_^ (kalau laki-laki aku beri nama Ahmad Faiz Aulia Kusuma kalau perempuan Nur Raisa Hasanah Kusuma heh..hehe….!!) Bukan gampang lho untuk menjadi seorang Ayah itu…kudu siap lahir dan batin (Gitu kata Pak Ustadz!!) tentu aku Aminkan dengan keras sebagai tanda persetujuan ku atas pernyataan Ustadz. Gak bisa di pungkiri sih…untuk zaman EEEddduaaaan…..sekarang ini akan menjadi amat sangat berat mengemban tugas sebagai orang tua, karena tantangan untuk hidup akan semakin keras dirasakan oleh buah hati kita tercinta nantinya. Kita sebagai orang tua harus berjuang mengajarkan kasih sayang kepada mereka di tengah-tengah tayangan teve yang menyajikan tindak kekerasan diseluruh penjuru tanah air ini…….kita harus mengajarkan hidup dalam kesederhanaan di tengah-tengah maraknya sinetron yang mempertontonkan gaya hidup yang glamour yang cenderung tidak masuk akal kepada anak-anak kita.
Anak-anak merupakan generasi penerus yang kita harapkan dapat melanjutkan estapet kehidupan ini…….baik bagi Keluarga, Bangsa dan Negara (ceeeilaaahhh..dah kayak guru PPKN neh..) dan khususnya Agama kita yang tercinta ini….entah generasi macam apa (keliatan Medannya..^_^) yang diharapkan oleh Negara Republik kita yang tercinta ini dengan masih memperbolehkan siaran-siaran TEVE yang bermuatan SAMPAH…tidak ada nilai edukasinya (malah kebanyakan bernuansa Provokatif), dan entah apa yang ada dalam pikiran para sutradara-sutradara Indonesia sehingga selalu saja memproduksi filem-filem murahan yang hanya mengedepankan CINTA dan HARTA.
Semoga Faiz kecilku dan Raissa manisku tumbuh bijak dalam menyikapi dunia ini…..cerdas dalam menghadapi perubahan…..luwes dalam pergaulan….agar tidak larut dalam kesesatan….semoga falsafah kehidupan ikan dapat di terapkan…..”walau hidup di air asin tapi dagingnya tidak ikut menjadi asin” selama hati terjaga dan penuh dengan asma Allah Selamat kita menjalani dunia AMIIINNNNN……….